Sunday, June 15, 2008

Kenangan Itu

Yah, barangkali ini memang posting yang amat sangat terlambat sekali. Sudah hampir seminggu lewat sejak Suara Surabaya merayakan ultahnya yang ke-25. Sudah seperempat abad radio ini menemani publik Surabaya, dengan beragam informasinya, terutama lalu-lintas yang menjadi andalan sehari-hari, bahkan disaat tengah malam sekalipun.

Ini sekilas dari acara yang saya datangi kemarin. Sebagai mantan 'orang dalam', tentu saya sudah tidak asing lagi dengan teman-teman saya, mulai yang tua sampai yang muda, kecuali beberapa wajah baru yang belum sempat saya kenal sebelumnya. Yaa seharusnya kebersamaan seperti inilah yang memang ideal, bisa saling tertawa, saling berbagi, dan tentunya nggak ada rasa curiga, berprasangka yang aneh-aneh, atau malah ngajakin musuhan. Yah! Sebuah kondisi ideal yang mungkin nggak akan pernah terjadi, karena sebagai manusia, tentu yang namanya hubungan tidak akan pernah seharmonis yang diharapkan. Istilahnya tidak akan seindah di foto deh, meskipun vendor-vendor fotografi selalu mengklaim seindah warna aslinya. Yang jelas, aku cuma pengen share aja kenang-kenangan ini, pas di masa-masa pertamaku tidak lagi menjadi bagian dari mereka. Tapi aku selalu merasa, aku adalah bagian dari mereka, sebagai sahabat, sebagai teman, sebagai tempat curhat, atau yang lain-lain, asal itu bermanfaat (kalo ngutang jangan dulu deh, kan masih ada koperasi kantor? hahahaha!)

Met ultah deh buat SS, moga-moga di usia yang udah seperempat abad, yang kalo di usia manusia adalah usia yang dewasa dan udah kudu married, institusi ini tambah maju, makin oke, dan yang penting makin bisa bikin karyawan betah. Jangan lagi ada cerita tentang karyawan yang mendapat perlakuan berbeda, hanya karena yang satu bisa melobi dengan pendekatan pribadi, yang satu lagi tidak pernah berbasa-basi. Jadi pemimpin memang enak, apa-apa tinggal tunjuk, ada kesalahan tinggal evaluasi dan negur, tapi jangan sampai lupa, jadi pemimpin juga punya tanggungjawab memanusiakan manusia-manusia yang menggantungkan harapan di institusi itu. Seperti kata Rheinald Kazali, perlakukan karyawan sebagai aset, bukan sebagai benda yang suatu saat dibuang dan dicampakkan begitu saja. Semoga dimasa mendatang, tidak ada lagi informasi yang keluar, kalau ada karyawan yang udah melewati masa training, tapi sampai sekarang masih belum dapat libur. Ingat, kezaliman seperti itu, meski mungkin tidak terlaporkan ke Depnaker, tapi Allah Maha Tahu dan Maha Melihat. Kalau adzabNya yang datang, akan teramat pedih untuk dibayangkan.

No comments: