Ini sedikit cerita yang saya dapet, waktu nemenin keluarga liburan di tempat orangtua di Jakarta. Kebetulan karena waktu itu terlintas sebuah ide, pas lagi jalan-jalan di mal, yang fotonya juga saya upload di blog sebelum ini. Idenya sih, gara-gara pas lagi di mal itu, saya nemenin putri saya nonton shownya Hello Kitty di Plasa Senayan.
Pas lagi nunggu munculnya sang tokoh kartun pujaan anak-anak dari taun 70-an itu, nggak sengaja saya dengar sekumpulan orang disekitar saya lagi ngobrol. Memang sih nggak ada niat buat nguping, karena saya pikir ya ngapain juga nguping pembicaraan orang. Tapi ada yang menggelitik pikiran saya, karena ternyata mereka yang ngobrol disekitar saya itu, tidak satupun yang pakai bahasa Indonesia. Semuanya, sekali lagi, semuanya pakai bahasa Inggris!
Kaget? Tidak, karena toh bahasa londo ini sudah masuk sejak bertahun-tahun lalu, dan sudah jadi bahasa internasional. Ndeso? hehehe! Nggak juga. Terus kenapa? Yaa karena tiba-tiba saya merasa aneh, merasa asing, padahal saya lagi di tanah Indonesia. Terus, muncul sebuah pemikiran di kepala saya, kenapa ya mereka kok nggak mau berbahasa Indonesia di negaranya sendiri, atau minimal pakai bahasa daerah masing-masing lah? Sori, saya bukan mau ngajak debat atau adu argumen, karena saya sih cuma mau share aja apa yang saya alami disini. Saya cuma tergelitik, kenapa? Apa bahasa kita segitu rendahnya, sehingga tidak bergengsi kalau ngomongnya ndak pake bahasa Inggris?
Pun ketika emsi acara Hello Kitty itu muncul dan mengajak anak-anak bermain, tidak satupun lagu anak-anak yang dibawakannya adalah lagu dolanan khas orang Indonesia. Semuanya lagu anak dari londo. Memang ini era globalisasi, tapi saya jadi miris, jadi mikir gimana nantinya masa depan generasi penerus kita, kalau ternyata sejak kecil mereka sudah dijauhkan dari bahasa dan budayanya sendiri? Terus terang saya jadi sedih. Bukan saya sok nasionalis sehingga anak saya nggak saya ajarin bahasa Inggris, toh anak saya pun juga alhamdulillah cukup mahir untuk anak seusianya yang baru empat tahun. Saya cuma khawatir, dan tentunya berharap, mudah-mudahan anak cucu nanti tidak malah jadi tamu di negeri sendiri, yang malah nggak tau apa-apa soal bahasa Indonesia, padahal dia lahir, tumbuh,dan berkembang di negeri tercinta ini. Ujung-ujungnya, saya juga inget lagunya Jamrud Asal British, hehehehe! Mungkin memang orang kita terlalu banyak gaul sama turis, sehingga biarpun bingung, yang penting ngomongnya yang Inggris-inggris, hahahahaha!!!