Wednesday, April 09, 2008

Farewell To You

Ada satu keputusan besar yang saya buat, dan mungkin ini yang terbesar dalam hidup saya. Kalau sekedar pindah kuliah karena nggak cocok, itu sih biasa. Tapi kali ini, saya melakukannya disaat justru saya sudah berkeluarga, dan saya sebetulnya sudah cukup enak ditempat kerja saya. Apa itu?

Resign...

Memang di tulisan-tulisan terdahulu saya pernah bicara panjang lebar, soal kemungkinan resign atau mengundurkan diri karena kesehatan saya yang sudah tidak memungkinkan. Dan ternyata, saya memang harus melakukannya, karena sudah tidak ada kesepakatan lagi dengan perusahaan. Waktu saya menghadap ke Direktur, sempat ada pernyataan, secara policy saya diizinkan pindah shift, karena memang pertimbangannya sudah menyangkut kesehatan. Tapi Direktur juga minta saya menindaklanjuti ke Manajer, karena dialah yang punya peran utama dalam perombakan para anggota jajaran On Air. Ternyata, perjuangan saya harus mentok sampai disini, karena Manajer tidak mengizinkan saya pindah. Kalaupun mengizinkan, dengan berbagai catatan yang saya sendiri tidak akan sanggup memenuhinya (kalau disebutin bisa terlalu panjang).

Nah, 10 April lalu saya kembali menghadap bagian GA, untuk menyelesaikan permasalahan sebenarnya, yang ternyata menyangkut surat dokter saya seminggu lalu. Waktu itu kata staff GA ini, seharusnya aku kan punya tenggang satu bulan sebelum resmi out dari kantor. Tapi karena baru sehari aku mengajukan resign, terus tiba-tiba aku sakit lagi, jadinya perusahaan bertanya-tanya, sanggup nggak sih Yuki ini melanjutkan kerja sampai full sebulan? Karena kalau aku menyanggupi, artinya aku nggak boleh alias haram hukumnya untuk sakit lagi. Sementara aku sendiri juga nggak bisa menjamin, apakah sampai 1 Mei mendatang aku masih tetap sehat. Wong namanya sakit, siapa sih yang kepingin? Akhirnya, tanggal 10 April malam itu, sesudah berunding kiri kanan dengan nyonya Yuki dan para tetangga (???), akhirnya kuputuskan keluar per 14 April alias hari Senin. Surat pengunduran diripun harus kurevisi ulang, alias diketik lagi, trus kuserahkan pada staff GA itu.

Sedih? Iyalah! Saya harus berpisah dengan teman-teman saya, yang setiap hari bareng-bareng ngerjain tugas, termasuk diremehkan bareng-bareng hanya karena kita orang dinihari. Saya juga harus pisah dengan temen-temen lain yang juga saya sayangi. Tapi mungkin seperti pepatah, cinta tidak harus memiliki, jadinya yaa...perjodohan saya dengan tempat kerja saya, cukup sampai disini. Saya memang kepikiran dengan nasib teman-teman saya di tim lowo itu, tapi saya juga harus menimbang kekuatan saya sendiri. Karena pada dasarnya, saya sudah dinasehati, bahkan dimarahi sama dokter, kalau secara fisik, saya udah nggak boleh lagi begadang. Kalaupun kerja, yaa ikuti saja ritme yang normal. Jadi meksipun kerjanya mungkin berat, tapi kalau dalam ritme hidup yang normal, insya Allah kata 2 dokter yang saya datangi, tidak akan ada masalah dalam kesehatan saya.

So, buat semua yang kenal saya selama saya bertugas di Suara Surabaya, saya mohon maaf kalau selama saya cuap-cuap di radio ini, ada kesalahan-kesalahan yang saya perbuat, sengaja atau tidak. Dan semoga, meski saya sudah tidak lagi di Suara Surabaya, saya akan tetap bisa berkomunikasi dengan teman-teman di SS, dan juga dengan teman-teman yang lain tentunya.

Kapan saya out? Per tanggal 14 ini Insya Allah, saya udah resmi meninggalkan teman-teman saya di Suara Surabaya Media. Saya tau tempat ini bagus buat belajar, tapi saya juga tau, saya harus memikirkan hal-hal yang lebih penting dari sekedar cari duit. Prens, ane out dulu ya...kalo ada sumur diladang, bolehlah kita menumpang mandi, kalau memang umur diberi panjang, boleh dong kita jumpa lagi...!!

Jadi inget lagunya White Lion, Farewell To You....hiks....

Well it's time to say goodbye my friend
I'm glad you stayed until the end
I hope that you've enjoyed the time we spent
Though I know that i'll be back again
I don't know just how soon my friend
Until we meet again just think of me
I'll think of you

It was easier to say hello
Than to say goodbye
Now the bus is leaving once again
I bid farewell to you
Oh oh yeah

I remember all the fun we had
And all the tears when times were bad
But you were there when we were down and out
And I know that I will not forget
What was written and what was said
And who was there when we were not on top
Of the world

It was easier to say hello
Than to say goodbye
Now the bus is leaving once again
I bid farewell to you
Oh oh yeah...

Yes it's time to say auf Wiedersehn
Sayonara and ciao my friend
You¹ll always have a place within my heart
And rock will come and rock will go
The scene will change and time will show
But still I hope that you'll be there for me
i'll be there for you

it was easier to say hello
than to say goodbye
now the bus is leaving once again
I bid farewell to you....



Hope we're still friends, now, then, forever....

2 comments:

Sisca Hastono said...

lu dah ga di SS lagi? sejak kapan? trus gemana ceritanya?

yuki said...

@Sisca - yaahhh...elu gak baca komplit ya? mulai 14 April ini ane dah brenti dari kerjaan. Ceritanya panjang banget. Kalo mau tau lengkapnya, entar aja deh, lagi disusun memoarnya hehehe!!