Tuesday, September 04, 2007

Consider to Out?

Makin lama kok rasanya aku makin nggak bisa ngerasain suasana enjoy ditempat kerjaku ya? Padahal dibilang jenuh yaa..emang kerjaannya kayak gitu, jadi mau dibilang jenuh gimana? Tapi barangkali bener yang dibilang sebagian orang, kadang-kadang rutinitas itu justru berakibat hilangnya sebuah rasa, sebuah semangat, sebuah keinginan untuk membuat sesuatu yang baru. Apalagi kalau kemudian ternyata langkah kita itu seringkali tidak dapat tanggapan berarti, usulan-usulan kita juga tidak pernah terakomodir, kecuali kalo mereka yang dekat dengan pucuk kekuasaan, jadinya akan lebih mudah buat segalanya. Contoh aja ada satu rekan kerja yang dengan santainya bisa cuti mendadak dan melimpahkan tugas-tugasnya ke orang lain. Selidik punya selidik, ternyata dulu dia satu sekolahan sama manajer, jadi meskipun statusnya cuma staf alias bawahan, tapi dia bisa bertindak seenak udelnya.

Udah gitu, makin lama makin terlihat orang-orang yang kerjaannya cari perhatian dan simpati dari atasan. Kalo ada meeting selalu nyari-nyari kesalahan orang lain, kemudian mengagulkan diri sendiri. Ini yang makin lama bikin makin eneg kerja disini. Emang sih bayaran lumayan gede, tapi kalo situasinya seperti ini yaa lama-lama nggak betah juga. Kalo katanya Rheinald Kazali, reward dan punishment itu kudu jelas. Kalo memang kita berhasil meraih keberhasilan tertentu, kasih dong penghargaan. Atau sekali waktu, ajak karyawan atau bawahan itu bersantai sejenak, selain melepas kejenuhan dan kepenatan, juga untuk memunculkan kembali motivasi, supaya mucnul pemikiran, oya bosku perhatian banget, perusahaan care banget sama karyawannya. Dari situ kemudian muncul motivasi, gimana caranya berbuat yang terbaik untuk kelangsungan hidup perusahaan maupun dirinya.

Ada satu cerita di Malaysia. Ketika perusahaan itu sudah dalam kondisi kolaps, dan sudah diambang kehancuran, ternyata yang dilkaukan bosnya, bukan melakukan PHK atau yang biasanya diistilahkan dengan rasionalisasi. Yang dilakukan justru semua karyawan diberi liburan seminggu, tiket berlibur plus akomodasi untuk nginep sekeluarga. Dalam amplop yang diberikan pada karyawan, juga diberikan sebuah surat, yang tulisannya, "Perusahaan sudah peduli pada anda. Sekarang mari kita bersama-sama membangun perusahaan ini, kita bareng-bareng bangkit dari kegagalan. Ajaib!! Para karyawan semuanya terharu, dan bertekad untuk menegakkan kembali kejayaan perusahaan. Dan akhirnya, perusahaan ini bangkit, dan mampu menuai untung yang sangat besar.

Balik lagi ketempat kerjaku. Ada temen kerja yang pernah bilang, waktu itu ada yang tanya, kenapa kok nggak pernah ada program liburan lagi. Karena dulu tiap tahun selalu ada program liburan karyawan, dengan memberangkatkan entah ke Bali, atau tempat wisata lain. Nah, pas itu ditanyakan pada pemilik perusahaan, jawabannya adalah,"Terus perusahaan dapet keuntungan apa, dengan memberangkatkan kalian liburan? Toh setelah itu masih ada saja yang bolos kerja...:"

ALLAHU AKBAR.....!!!!!

No comments: